Kamis, 06 Oktober 2016

GPO

Ada yang tahu, apa kepanjangan dari GPO?

Semua guru pasti tahu. GPO singkatan dari guru pembelajar online.

GPO sedang marak akhir-akhir ini. Lagi-lagi beberapa sikap bermunculan, diantaranya:
1. kok saya tidak masuk GPO? Bagaimana dengan nasib (TPG) saya? (Bukan nasib profesionalisme saya)... Ngakuuuu...
2. saya tidak masuk GPO? EGP?
3. alhamdulillah, saya masuk GPO tahun ini... Tapi bagaimana ini? Saya tidak pernah menggunakan IT selama mengajar? Ah, minta tolong mas operator sekolah..
4. tidak bisakah GPO diganti dengan GP TapKa? Saya repot dengan semua ini. Di rumah kan saatnya mengurus anak, suami, rumah...
5. alhamdulillah, saya masuk GPO. Banyak ilmu baru saya peroleh.

Yang manakah sikap Anda?

Kebetulan saya menjadi pengampu moda daring penuh untuk kabupaten Bogor, Ciamis, Cianjur, dan Cirebon. Dari ke empat kabupaten tersebut, baru kabupaten Ciamis yang aktif, bahkan meninggalkan jauh kabupaten lainnya.

Banyak guru belum berhasil log in dengan berbagai permasalahan:
1. koneksi susah
2. tidak bisa
3. tidak sempat

Nah, termasuk kelompok yang mana lagikah Anda?

Banyak rumor yang negatif 'Saya sudah duga. GPO akan membuat operator sekolah kaya mendadak dan segera kawin (lagi), karena banyak guru yang pasrah bongkokan kepada mereka dengan merelakan membayar 100 ribu.

Bagaimanakah dengan Anda?

Saya berharap guru profesional tidak akan mengecewakan rakyat.
Mari tetap semangat dan mencoba yang terbaik untuk meningkatkan profesionalisme kita.

Dari Semarang dengan salam GP!

17 komentar:

  1. pro dan kontra tentang GPO di kalangan guru banyak terjadi, tapi bagi saya itu hal biasa, bagi saya pribadi jalani saja toh perubahan itu slalu terjadi, intinya jangan takut dengan perubahan ...

    BalasHapus
  2. Setuju, pak Ajat

    Hanya guru yang sudah merasa di zona aman dan nyaman saja yang tidak mau berubah.
    Ibarat datang ke pengajian, sudah mendapatkan tempat duduk dengan angle yg ok, dapat sandaran, serta bebas slonjor, maka ketika diminta pindah tempat pasti menggerutu (termasuk saya)

    BalasHapus
  3. Itulah realita sebagian guru-guru yg ada disekitar kita....sulit diajak berubah untuk lebih baik...

    BalasHapus
  4. Itulah realita sebagian guru-guru yg ada disekitar kita....sulit diajak berubah untuk lebih baik...

    BalasHapus
  5. Pastinya yg baca blog ini adl guru yg mau berubah...

    BalasHapus
  6. Faktanya masih ada rekan guru yang memperdebatkan GPO, bukan mengikuti perubahan yang terjadi.

    BalasHapus
  7. Faktanya masih ada rekan guru yang memperdebatkan GPO, bukan mengikuti perubahan yang terjadi.

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah dengan GPO bisa meningkatkan kompetensi guru, dan lagi kami dapat bantuan dana untuk onlinenya (dana blockgrant dari PKPK dirjen GTK

    BalasHapus
  9. Kalau yang postingan ini, saya no komen saja, karena di tempat saya, belum mengenal atau bahkan tidak mengenal. Hehehe

    BalasHapus
  10. Take it easy but surely we must follow the rules. Kita agen perubahan,nggak ada yang perlu ditakutkan dengan perubahan.

    BalasHapus
  11. Terima kasih teman-teman guru yang hebat.

    BTW, pak Joni tinggal di mana kok belum mengenal GPO?

    BalasHapus
  12. Pak Yuche, bagaimana GPO di Pati?

    BalasHapus
  13. Pak Sugiyono, Bapak beruntung mendapatkan nlock grant.
    Kami yang GPO D/DK belum jelas tapi jalan terus.

    Semangat!

    BalasHapus
  14. Pak Sugiyono, Bapak beruntung mendapatkan nlock grant.
    Kami yang GPO D/DK belum jelas tapi jalan terus.

    Semangat!

    BalasHapus
  15. Pak Yuche, bagaimana GPO di Pati?

    BalasHapus