Senin, 28 November 2016

Lead In

Bagaimanakah Bapak/Ibu memulai pelajaran? Apakah langsung menyampaikan materi yang akan dipelajari atau menanyakan pengalaman peserta didik terlebih dahulu lalu memberi kesempatan kepada mereka untuk menebak materi apa yang akan dipelajari?

Jika Bapak/Ibu pernah bepergian naik pesawat terbang, tentu Bapak/Ibu merasakan kecemasan bukan kepalang saat pesawat sedang tinggal landas, dan baru kemudian merasa lega ketika pramugari mengumumkan bahwa sabuk pengaman sudah bisa dilepas.

Demikian pula saat membuka pelajaran.

Ketika akan mengajarkan "Nama dan Jumlah Binatang", saya tidak langsung mengatakan kepada peserta didik bahwa pada hari itu kita akan mempelajari "Nama dan Jumlah Binatang".

Saya melakukannya sebagai berikut:
1. Memperdengarkan berbagai suara binatang.
2. Menanyakan kepada peserta didik suara apa yang mereka dengar.
3. Menanyakan kepada peserta didik materi apa yang akan dipelajari hari itu.
Jawaban peserta didik:
Suara binatang.
Binatang.
Binatang buas.
4. Saya sampaikan bahwa mereka akan mempelajari Nama dan Jumlah Binatang.
5. Menanyakan tujuan mempelajarjnya.
Peserta didik menjawab agar bisa mengenal nama dan jumlah binatang.
Memang itu tujuannya, tapi mengingat saat di SD mereka sudah pernah mempelajarinya, maka tujuan mempelajarinya sekarang adalah untuk mengenal lebih dekat nama dan jumlah binatang, sehingga mereka bisa menyayangi dan menjaganya.
6. Memutarkan video yg menunjukkan menyayangi binatang.

Baru masuk kegiatan inti.

Mungkin Bapak/Ibu kurang memperhatikan pentingnya peserta didik diberi kesempatan untuk menebak materi apa yang akan mereka pelajari.

Peserta didik akan terbiasa menggunakan pemikirannya untuk bertanya "What next, What lies ahead" jika mereka dibiasakan menebak materi apa yang akan dipelajari berdasarkan situasi yang diberikan guru.

Mereka akan terbiasa mengembangkan pikirnya, jika terdapat situasi seperti ini, lalu apa?

Mungkin tujuan pembelajaran tetap akan berhasil walaupun guru tidak melakukan Lead In dengan baik, namun hanya itu yang mereka dapatkan. Peserta didik hanya bisa mencapai tujuan pembelajaran saja, tanpa bisa mendapatkan implikasi pedagogis dari Lead In yang dianggap sangat kurang penting diperhatikan.

Bagaimana, apakah Bapak/Ibu masih akan melewatkan kesempatan Lead In itu?

Salam pembelajar.